Disaat sukma terenggut hampa,
Terjerit batin terasa hambar,
Menggeliat angan seperti indah ambar,
Aku berdiri serukan ampun.
Saat tercebir sukma mengeluh,
Terciut pikir pandangan kesah,
Kering terasa bibir lesu,
Aku berdiri serukan ampun.
Air mengalir keatas,
Keluhan batin terasa tak pantas,
Dengarkan aku kau yang pantas,
Pada kanvas aku bersuara,
Aku berdiri serukan ampun.
Goyahnya aku percaya,
Padamu kau hai pemakna,
Dengarkan seruan niscaya bahagia.
Aku berdiri serukan ampun.